Keutamaan Makan Sahur dengan Tamar (Kurma) (Kajian Kontekstual Hadits Abu Dawud)

Authors

  • Nurul Hidayah Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang

DOI:

https://doi.org/10.32764/dinamika.v1i1.101

Abstract

Pemahaman umat Islam dalam menafsirkan hadist terkadang masih secara tekstual, belum
secara kontekstual terutama pada hadist yang mengandung majaz. Sehingga mengamalkan
perintah yang terkandung dalam hadist tersebut menjadi sebuah keutamaan. Artikel ini
membahas mengenai keutamaan makan sahur dengan menggunakan tamar (Kurma). Tujuan
yang hendak dicapai penulis yaitu untuk mengetahui makna secara kontekstual yang
terkandung dalam hadist Abu Dawud. Metode yang digunakan penulis yaitu metode
kuantitatif. Adapun langkah kajian yang ditempuh oleh peneliti untuk mencapai tujuan
tersebut yaitu kajian secara linguistik, tematis komprehensif, konfirmatif, realitas historis,
generalisasi, dan praksis. Secara kontekstual, hasil yang diperoleh penelitiyaitu anjuran
makan sahur bukan hanya untuk mencegah haus dan lapar melainkan karena pada saat
sahur Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang melaksanakan sahur,
meskipun hanya dengan seteguk air. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk bersahur
dengan makan kurma atau makanan yang manis-manis bergizi yang dapat menjadi energi
ketika menjalankan ibadah puasa.
Kata Kunci: Keutamaan, Sahur, Kurma, Kontekstual, Hadist.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-02-03

How to Cite

Hidayah, N. (2017). Keutamaan Makan Sahur dengan Tamar (Kurma) (Kajian Kontekstual Hadits Abu Dawud). DINAMIKA : Jurnal Kajian Pendidikan Dan Keislaman, 1(1), 1–20. https://doi.org/10.32764/dinamika.v1i1.101

Issue

Section

Articles