DETERMINAN SOSIAL EKONOMI DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF (Studi Kasus di Kelurahan Tanah Kali Kedinding Surabaya)
DOI:
https://doi.org/10.32764/saintekbu.v6i1.62Abstract
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010) menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif sampai 6 bulan pada bayi berumur 0-1 bulan, 2-3 bulan, dan 4-5 bulan berturut-turut adalah 45,4%, 38,3%, dan 31 %. Angka ini masih jauh di bawah target cakupan ASI eksklusif di Indonesia tahun 2010, yaitu 80%. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, dan bisa meningkatkan kekebalan sehingga menurunkan kejadian infeksi. Salah satu yang faktor yang dianggap bisa berpengaruh pada kelangsungan pemberian ASI eksklusif adalah kondisi sosial ekonomi. Merupakan penelitian deskriptif dengan design cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara faktor- faktor sosial ekonomi dan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Sampelnya yaitu ibu yang mempunyai bayi berusia 6-12 bulan di wilayah Tanah Kali Kedinding Tahun 2011. Pengambilan data dilakukan dengan kuesuioner tertutup. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara status ibu bekerja dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang tentang ASI eksklusif (44%) dimana hal ini juga berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Terdapat kecenderungan adanya hubungan yang linier antara tingkat pengetahuan ibu terhadap ASI eksklusif terhadap pemberian ASI eksklusif.
Â
Kata Kunci: ASI eksklusif, sosial ekonomi, pengetahuan