PERSON CENTERED THERAPY UNTUK MENURUNKAN DEPRESI PADA PASIEN SKIZOAFEKTIF
Keywords:
Person centered therapy, scizoafektif tipe depresifAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Person Centered Therapy dalam menurunkan depresi pada pasien schizoafektif. Seseorang dengan gangguan schizoafektif memiliki ciri baik skizofrenia, seperti halusinasi dan cara berpikir yang tidak teratur, maupun gangguan afektif, seperti perubahan suasana hati berat, merasa terancam dan depresi. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang pasien laki-laki RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang berusia 36 tahun, dengan gangguan scizoafektif tipe depresif. Subjek mengalami kondisi depresi, merasa bersalah, sering merasa kebingungan dan halusinasi. Latar belakang pemilihan topik ini adalah karena melihat kondisi terapeutik umumnya kering dan bersifat direktif. Person Centered Therapy hadir dengan mengutamakan pemberian kenyamanan bagi subjek untuk bercerita, menjabarkan masalahnya dan mengungkapkan perasaan-perasaaannya. Kondisi nyaman dalam terapeutik inilah yang dijadikan sebagai modal untuk merubah afek subjek yang nampak tidak nyaman dan bahkan curiga terhadap pertanyaan-pentanyaan yang bersifat direktif. Setelah afek subjek sudah nampak nyaman, selanjutnya subjek didorong untuk menyelesaikan pengalaman-pengalaman yang membuatnya depresi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah wawancara, observasi dan psikotes. Hasil dari studi kasus ini diperoleh bahwa Person Centered Therapy menjadi sarana bagi subjek untuk melakukan self-insight dalam menyelesaikan pengalaman-pengalaman yang membuatnya depresi. Kemampuan melakukan self-insight inilah yang kemudian mampu menurunkan depresi yang dialami oleh subjek.
Kata kunci: Person centered therapy, scizoafektif tipe depresif.