PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Abstract
Abstrak. Konsep revolusi Industri 4.0 yang pertama kali dicanangkan oleh Prof. Klaus Schawb melalui bukunya The Fourth Industrial Revolution, mengatakan bahwa konsep tersebut telah merubah hidup dan cara kerja manusia. Perubahan yang terjadi mulai dari teknologi dan informasi, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan menuntut generani muda Indonesia untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan yang begitu cepat. Dalam dunia pendidikan, terdapat dampak negatif yang ditimbulkan oleh revousi industri 4.0 bagi generasi muda Indonesia, mulai dari radikalisme, diskriminasi, lunturnya budaya lokal, tawuran hingga tindakan kriminaldari sosial media maupun dunia nyata yang ditimbulkan dari kurangnya pemahaman mengenai pendidikan multikultural di era sekarang. Oleh karena itu betapa pentingnya pemahaman pendidikan multikultural bagi generasi muda, karenapada era revolusi industri 4.0 salah satu kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan adalah kemampuan generasi muda untuk memecahkan masalah (problem solving). Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah, dengan penanaman pendidikan multikultural yang benar akan menghasilkan generasi muda di era revolusi industri 4.0 yang kreatif, inovatif, serta generasi yang berkarakter, berintegritas dan menjunjung tinggi toleransi sesuai identitas nasional bangsa Indonesia. Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan pentingnya pendidikan multikultural di era revolusi industri 4.0
Kata Kunci: Pendidikan Multikultural, Identitas Nasional, Revolusi Industri 4.0