Pengalaman Pelaku Bisnis Online dari Berbagai Kalangan di Semarang Tahun 2024: Pendekatan Fenomenologis
DOI:
https://doi.org/10.32764/margin.v9i2.6503Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman pelaku bisnis online dari berbagai kalangan di Semarang pada tahun 2024 melalui pendekatan fenomenologis. Kota Semarang memiliki 143.000 UMKM aktif, dengan sekitar 37% beralih ke model bisnis daring (Dinas UMKM Semarang, 2024). Data dikumpulkan dari 5 informan melalui wawancara semi-terstruktur (45–60 menit per informan), observasi lapangan, dan dokumentasi pendukung, dengan validitas dijaga melalui member check dan triangulasi sumber data. Analisis mengungkap lima tema utama: tekanan performa dan kelelahan digital (informan bekerja rata-rata 50–60 jam/minggu dengan interaksi pelanggan ≥ 50 kali/minggu), adaptasi teknologi dan pembentukan identitas digital, fleksibilitas ekonomi, dukungan sosial sebagai modal emosional, dan pencarian makna serta kepuasan diri. Dua temuan mencolok menunjukkan bahwa dukungan komunitas daring dan keluarga secara signifikan mengurangi stres digital, sementara motivasi berbasis makna personal lebih dominan dibanding keuntungan finansial. Hasil penelitian menegaskan bahwa pengalaman pelaku bisnis online merupakan interaksi kompleks antara tekanan digital, adaptasi teknologi, dukungan sosial, dan pencarian makna, memperluas literatur fenomenologi bisnis digital, serta menawarkan implikasi praktis bagi kebijakan UMKM, pendampingan psikososial, dan pendidikan kewirausahaan digital. Temuan ini berkontribusi pada teori ekonomi perilaku dengan menunjukkan bahwa keputusan pelaku UMKM dalam mengadopsi teknologi digital dipengaruhi oleh faktor-faktor non-ekonomis seperti dukungan sosial dan pencarian makna, yang dapat meningkatkan keberlanjutan UMKM dalam jangka panjang.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Damara Ega Putra Pratama

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


