IMPLEMENTASI OHLSON’S MODEL SEBAGAI EARLY WARNING SYSTEM DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS NASABAH KREDIT MODAL KERJA DI BRI
DOI:
https://doi.org/10.32764/margin.v2i2.323Abstract
Debitur yang memiliki kemampuan untuk mengembalikan kredit tepat waktu dan jumlah yang sesuai merupakan salah satu aset berharga sebuah bank. Kredit bermasalah merupakan salah satu hal yang sangat rentan terjadi di BRI cabang Pahlawan. Oleh karena itu, diperlukan alat yang bisa mendeteksi gejala kebangkrutan sejak dini. Salah satu alat alternatif yang bisa digunakam sebagai pelengkap dari credit risk rating adalah Ohlson’s model. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah teori model Ohlson mampu
mendeteksi financial distress debitur pinjaman di BRI cabang Pahlawan dan variabel-variabel yang turut memprediksi potensi kebangkrutan dalam proses renewal kredit tersebut.
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk nasabah kredit modal kerja BRI Pahlawan periode 2008-2010. Variabel independen yang digunakan adalah SIZE, TLTA,
WCTA, CLCA, OENEG, NITA. FUTL dan INTWO. Data per model dianalisa menggunakan analisa regresi logistik. Hasil analisa regresi logistik menunjukkan bahwa teori model Ohlson dapat mendeteksi financial distress pada debitur pinjaman KMK BRI Pahlawan. Akurasi masing-masing model adalah 93.3% pada model 1, 83.3% pada model 2 dan 73.3% pada model 3. Variabel SIZE adalah variabel yang berpengaruh di semua model.
Kata kunci : gejala kebangkrutan, kredit, ohlson’s model, regresi logistik