JURNAL LONTARA IMAM LAPEO SEBAGAI BAHAN AJAR
Abstract
Imam Lapeo merupakan salah satu dari tujuh wali (wali pitu) adalah tokoh agama yang menganjurkan dan mengajarkan Islam di Mandar, Sulawesi Barat. Beliau memiliki banyak peninggalan berupa catatan pribadi semacam jurnal pribadi atau buku diari (lontara bilang’). Jurnal Imam Lapeo ini disebut juga lontara bilang’ karena huruf lontar yang digunakan. Jurnal Imam Lapeo berupa lontar yang ditulis dalam bahasa Arab Serang yang memiliki arti dalam bahasa Mandar dan lontar Bugis. Menurut kerabat Imam Lapeo jurnal beliau berisi catatan-catatan perjalanan hidup Imam Lapeo selama beliau menjadi Imam di Lapeo dan kadhi (hakim) di Tappalang, Mamuju sekaligus tulisan tentang ilmu-ilmu agama dan cara beliau menyelesaikan masalah-masalah keagamaan di Mandar khususnya, Sulawesi umumnya. Diperlukan penelitian bentuk filologi, filologi adalah ilmu tentang bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat dalam bahan-bahan tertulis. Filologi merupakan ilmu yang mempelajari naskah – naskah manuskrip, biasanya dari zaman kuno. Penelitian ini merupakan filologi, peneliti akan menggali naskah kuno Imam Lapeo dalam bentuk tulisan lontar dan arab serang. Kerja lapangan (Fieldwork) bertujuan menggali sebanyak mungkin informasi di lapangan yang bisa dihubungkan dengan isi jurnal Imam Lapeo yaitu dengan wawancara, diskusi, observasi juga dokumentasi. Sehingga analisis data penelitian ini adalah transfer tulisan Imam Lapeo kedalam bahasa Indonesia atau Inggris lalu publishing (buku ajar) . Hasil penelitian naskah kuno Imam Lapeo sangat penting digunakan untuk kajian islam, sejarah, dan antropologi. Selain itu, penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan ajar di kampus untuk pengembangan karakter bangsa.
Kata kunci: Imam Lapeo, Jurnal, Lontar, Filologi, bahan ajar.