AGROSAINTIFIKA https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta <p>AGROSAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah untuk menyebarluaskan penelitian baik dari mahasiswa maupun dosen dalam bidang ilmu pertanian. Jurnal ini menekankan kajian ilmu pertanian yang meliputi budidaya pertanian dan ilmu perlindungan tanaman, agroekologi, teknologi pengolahan hasil pertanian, serta keteknikan pertanian dan ilmu-ilmu bidang pertanian lainnya. Terbit dua kali dalam satu tahun dan terbuka bagi para kontributor dari keahlian ilmu pertanian. E-ISSN : <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1541230290&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2655-6391</a></p> en-US lppm@unwaha.ac.id (Wisnu Mahendri) anamaria@unwaha.ac.id (Ana Mariatul Khiftiyah) Wed, 24 Jul 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Analisis Pertumbuhan Tanaman dan Kejadian Hama Penyakit Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Akibat Pemberian Air Limbah Lele https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4557 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air limbah lele terhadap pertumbuhan tanaman sawi pakcoy, yang meliputi: panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah, intensitas serangan hama, dan penyakit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. Metode ini menggunakan 7 perlakuan yakni (F1) air biasa 250 ml, (F2) air biasa 250 ml + pupuk NPK 0,75 g/tanaman, (F3) air biasa 200 ml + air limbah lele 50 ml, (F4) air biasa 150 ml + air limbah lele 100 ml, (F5) air biasa 100 ml + air limbah lele 150 ml, (F6) air biasa 50 ml + air limbah lele 200 ml, (F7) air limbah lele 250 ml dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian ini pada parameter panjang tanaman, jumlah daun, dan luas daun menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata akibat pemberian air limbah lele, namun pada parameter bobot brangkasan dan bobot total tanaman menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada perlakuan F4, F5, F6, dan F7. Adapun hama dan penyakit yang muncul ialah ulat daun, belalang kayu, dan bercak daun, dari keseluruhan intensitas serangannya menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata akibat perlakuan air limbah lele.</p> Anggi Indah Yuliana, Muh Abdurrosyid Afif, Umi Kulsum Nur Qomariah, Agus Suhadi Copyright (c) 2024 AGROSAINTIFIKA https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4557 Wed, 24 Jul 2024 00:00:00 +0000 Uji Organoleptik terhadap Aplikasi Tepung Uwi sebagai Subtitusi Tepung Terigu dalam Pengolahan Kue Bolu https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4572 <p>Kue bolu kukus umumya adalah kue yang berbahan dasar tepung terigu yang pengolahannya dengan cara dikukus. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemanfaatan tepung terigu, maka harus ada bahan alternatif pengganti umbi-umbian lokal, salah satunya adalah umbi uwi (<em>Dioscorea alata</em>). Tepung uwi sebagai subtitusi tepung terigu pada pembuatan kue bolu diharapkan dapat memperoleh kue bolu yang baik dan disukai. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan perbandingan konsentrasi tepung uwi sebagai subtitusi tepung terigu yang terdiri dari enam perlakuan, yaitu A (100%:0), B (80%:20%), C (60%:40%), D (40%:60%) E (20%:80%), F (100%:0). Penghimpunan data dalam penelitian ini menggunakan metode daftar pertanyaan kepada 9 panelis dengan 3 kali ulangan untuk setiap sampel. Data hasil kuesioner akan diubah dalam bentuk <em>scoring</em> dan dianalisis menggunakan metode analisis varians (ANOVA) dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kue bolu dari 6 perlakuan dari uji organoleptik warna, aroma, kegurihan, dan kemanisan mendapatkan nilai sama rata dari hasil pengujian panelis, kecuali pada tekstur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan yang menggunakan tepung uwi lebih banyak maka hasil yang didapat akan semakin kurang bagus menurut panelis.</p> Farid Ahmad Ridwan, Miftachul Chusnah, Anggi Indah Yuliana Copyright (c) 2024 AGROSAINTIFIKA https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4572 Thu, 08 Aug 2024 00:00:00 +0000 Dampak Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Bekas Cacing (Kascing) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Caisim (Brasscia juncea L.) https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4599 <p>Penduduk di Indonesia setiap tahunnya semakin bertambah dapat berpengaruh pada kebutuhan bahan pangan dan sayur. Salah satu jenis sayuran yang banyak digemari masyarakat Indonesia adalah caisim dimana dalam tanaman tersebut banyak mengandung gizi sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan protein, vitamin dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak berbagai dosis pupuk bekas cacing (kascing) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman caisim (<em>Brassica juncea</em> L.). Penelitian ini dilakukan di lahan pekarangan rumah tepatnya di Desa Plosogenuk Kec. Perak Kab. Jombang, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan data kuantitatif, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non faktorial yang terdiri dari 6 perlakuan dosis kascing yaitu 0 g, 50 g, 100 g, 150 g, 200 g, 250 g dan diulang sebanyak 4 kali. Analisis data menggunakan <em>Analysis of Variance</em> (ANOVA) dengan taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) jika terdapat beda nyata dengan taraf 5%. Hasil percobaan pengaruh pupuk bekas cacing (kascing) dengan dosis 0 g, 50 g, 100 g, 150 g, 200 g, 250 g terhadap tanaman caisim memberikan hasil berbeda nyata atau berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman dan panjang akar. Hasil analisis data menunjukkan dosis terbaik pupuk kascing terhadap tanaman caisim adalah 250 g.</p> Siti Aminatuz Zuhria , Dyah Ayu Sri Hartanti , Fitria Nur Cahaya , Yessita Puspaningrum , Canggih Naili Maghfiroh , Mohamad Nasirudin Copyright (c) 2024 AGROSAINTIFIKA https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4599 Wed, 24 Jul 2024 00:00:00 +0000 Biodiversitas Serangga pada Tanaman Jagung Varietas Jago 20 di Kabupaten Nganjuk https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4737 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biodiversitas atau keanekaragaman serangga pada tanaman jagung fase generatif. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di lahan sitematis dan non sitematis. Pengambilan sampel serangga pertanaman jagung pada pagi hari (<em>yellow trap</em> dan <em>blue trap</em>), dan pada pagi, siang, dan sore (observasi). Adapun jumlah serangga yang diperoleh dihitung keanekaragaman (H’), dominasi (C), dan indeks nilai penting (INP). Pada lahan sistematis, nilai H’ serangga adalah 2,89 sedangkan untuk lahan non sitematis sebesar 2,81. Data menunjukan indeks keanekaragaman serangga dalam keadaan sedang. Indeks dominasi (C) pada lahan jagung fase <br />generatif lahan sistematis sebesar 0,089 sedangkan pada lahan non sitematis sebesar 0,081 artinya kedua lahan tersebut menujukan indeks dominasi yang rendah. Pada lahan sistematis, famili Muscidae menunjukan INP sebesar 20,69, untuk lahan non sitematis INP tertinggi ditunjukan famili Coccinelidae dengan nilai 21,53. Lahan jagung fase generatif yang menggunakan perlakukan secara sitematis menunjukan keanekaragaman serangga yang lebih tinggi dibandingkan dengan lahan jagung fase generatif yang menggunakan perlakuan secara non sitematis.</p> Ido Adimas Seken, Mohamad Nasirudin, Anggi Indah Yuliana Copyright (c) 2024 AGROSAINTIFIKA https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4737 Thu, 29 Aug 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urine Kelinci terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum) https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4930 <p>Tomat adalah komoditas multiguna yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena berguna sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja, bahan pewarna makanan dan sebagainya. Dalam upaya peningkatan produksi tanaman tomat, petani masih menggunakan pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah urine kelinci untuk pembuatan pupuk organic cair (POC). Pupuk organik dapat meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah juga dapat meningkatkan efiensi pemupukan. Dengan demikian penggunaan pupuk organik pada produksi tanaman tomat dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang dosisnya cenderung meningkat. Penggunaan kombinasi pupuk organik dan anorganik akan memberikan beberapa keuntungan salah satunya dapat mengurangi biaya produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC urine kelinci terhadap pertumbuhan tanaman tomat pada vase vegetatif yang diantaranya tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun. Hasil pupuk organik cair yang dibuat nantinya akan diaplikasikan pada tanaman tomat menggunakan konsentrasi 1000 ppm, 2000 ppm, dan 3000 ppm. Pengamatan dilakukan selama 35 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan empat perlakuan yaitu P0 = Air 100% tanpa POC urine (kontrol), P1 = POC urine 1000 ppm, P2 = POC urine 2000 ppm, P3 = POC urine 3000 ppm. Paramater yang diamati diantaranya tinggi tanaman, diameter batang, dan banyak jumlah daun. Data dianalisis dengan sidik ragam ANOVA taraf kepercayaan 5%. Apabila perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan pemberian POC urine kelinci pada perlakuan P3 (3000 ppm) memberikan pengaruh signifikan pada tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun tanaman tomat pada umur 28 hari setelah tanam (HST) dan 35 HST dibandingkan perlakuan lainya.</p> Dewi Masruroh Ahmad Qusyairiy, Mohamad Nasirudin, Mazidatul Faizah Copyright (c) 2024 AGROSAINTIFIKA https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/4930 Fri, 30 Aug 2024 00:00:00 +0000