https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/issue/feedAGROSAINTIFIKA2024-12-18T00:00:00+00:00Wisnu Mahendrilppm@unwaha.ac.idOpen Journal Systems<p>AGROSAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah untuk menyebarluaskan penelitian baik dari mahasiswa maupun dosen dalam bidang ilmu pertanian. Jurnal ini menekankan kajian ilmu pertanian yang meliputi budidaya pertanian dan ilmu perlindungan tanaman, agroekologi, teknologi pengolahan hasil pertanian, serta keteknikan pertanian dan ilmu-ilmu bidang pertanian lainnya. Terbit dua kali dalam satu tahun dan terbuka bagi para kontributor dari keahlian ilmu pertanian. E-ISSN : <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1541230290&1&&" target="_blank" rel="noopener">2655-6391</a></p>https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/5325Peningkatan Produksi Padi Gogo Dayang Rindu di Tanah Ultisol dengan Pupuk Nitrogen2024-11-19T03:37:46+00:00john Bimasrijbimasri1966@gmail.com<p>Padi Dayang Rindu merupakan varietas padi lokal di Kabupaten Musi Rawas merupakan padi gogo yang tergolong aromatik, biasa ditanam di tanah ultisol dengan kesuburan yang rendah. Penelitian dilaksanakan di Desa Sumber Sari, Kecamatan Sumber Harta, Kabupaten Musi Rawas, pada ketinggian 45 meter di atas permukaan laut dari bulan Oktober 2023 sampai dengan Maret 2024, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 level perlakuan dan 4 kelompok. Perlakuan terdiri dari: 0 kg/ha atau tanpa nitrogen (N0); 100 kg urea/ha setara 0,75 gram/<em>polybag</em> (N1); 200 kg urea/ha setara 1,5 gram urea/<em>polybag (</em>N2); 300 kg urea/ha setara 2,25 gram urea/<em>polybag</em> (N3); 400 kg urea/ha setara 3 gram urea/<em>polybag</em> (N4). Media tanam berupa tanah ultisol sebanyak 15 kg/<em>polybag</em>. Parameter yang diamati berupa tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, berat gabah per rumpun, berat gabah 1.000 butir, kadar klorofil daun, dan aroma. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian pupuk nitrogen sebanyak 138 kg/ha setara dengan 300 kg urea/ha atau setara dengan 2,25 g urea/<em>polybag</em> menghasilkan jumlah anakan terbanyak (25,33 anakan/rumpun), dan berat gabah perumput tertinggi (66,86 g). Perlakuan pemupukan nitrogen berbanding lurus terhadap produksi, tetapi berbanding terbalik terhadap aroma gabah. Semakin tinggi dosis pupuk nitrogen yang diberikan, maka produksi yang dihasilkan meningkat, tetapi aroma harum pada gabah padi Dayang Rindu semakin berkurang.</p>2024-12-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 AGROSAINTIFIKAhttps://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/agriwarta/article/view/5409Proyeksi Produktivitas Kopi Robusta dan Arabika 2024-2033 berdasarkan Status Pengusahaan2024-12-08T14:54:47+00:00Canggih Nailil Maghfirohcanggih_nailil@polije.ac.id<p>Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan strategis di Indonesia dengan peran penting dalam perekonomian nasional, khususnya untuk jenis Robusta dan Arabika. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peramalan (forecast) luas lahan dan produktivitas kopi Robusta dan Arabika berdasarkan status pengusahaan selama periode 2024-2033. Data historis yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Perkebunan dan Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) dianalisis menggunakan metode peramalan deret waktu (time series forecasting) dengan model regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan kopi di Indonesia diprediksi akan meningkat dari 1.301.604 hektar pada tahun 2024 menjadi 1.422.277 hektar pada tahun 2033, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 0,99% per tahun. Peningkatan luas lahan ini terutama didorong oleh kontribusi dari perkebunan rakyat (PR), sementara luas areal perkebunan besar negara (PBN) dan perkebunan besar swasta (PBS) diperkirakan mengalami penurunan. Produktivitas kopi juga diproyeksikan mengalami kenaikan, baik untuk jenis Robusta maupun Arabika, dengan produktivitas Robusta diprediksi meningkat dari 807,25 kg/ha pada tahun 2024 menjadi 869,33 kg/ha pada 2033, sementara Arabika dari 877,48 kg/ha pada 2024 menjadi 935,80 kg/ha pada 2033.Secara keseluruhan, proyeksi ini memberikan gambaran positif tentang perkembangan luas lahan dan produktivitas kopi di Indonesia dalam 10 tahun ke depan, namun peningkatan luas tanaman rusak menjadi tantangan yang perlu diatasi untuk menjaga keberlanjutan sektor perkebunan kopi.</p>2025-01-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 AGROSAINTIFIKA