Pengaruh Trichoderma sp dan EM4 Terhadap Kandungan Hara Kompos Biomasa Pertanian dan Gulma
DOI:
https://doi.org/10.32764/agrosaintifika.v3i2.1584Keywords:
EM4, Kandungan Hara, Kompos, Trichoderma spAbstract
Pemanfaatan biomasa dari limbah pertanian dan gulma, yaitu jerami padi, kotoran sapi , dan eceng gondok masih belum dilakukan secara maksimal. Limbah tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar kompos, yang berasal dari penguraian bahan organik atau melalui proses pembongkaran senyawa komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses dekomposisi dibantu mikroorganisme yang berperan sebagai decomposer, yaitu Trichoderma sp. dan formulasi EM4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dua mikroba terhadap kandungan hara pada kompos biomasa pertanian dan gulma agar sesuai standar kualitas kompos. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April 2021 di Laboratorium Terpadu Dinas Pertanian Kabupaten Jombang dan Fakultas Pertanian Universitas KH.A. Wahab Hasbullah. Pengukuran sampel N menggunakan metode Kjeldahl, C-Organik menggunakan metode pengabuan, P menggunakan metode pengenceran, pH dan suhu menggunakan pH meter. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, terdiri 9 perlakuan masing – masing 3 ulangan. Perlakuan yang diuji merupakan komposisi K1 (kotoran sapi 25% + jerami padi 25% + eceng gondok 50%) , K2 (kotoran sapi 25% + jerami padi 50% + eceng gondok 25%), K3 (kotoran sapi 50% + jerami padi 25% + eceng gondok 25%), dengan pemberian mikroba; Mo : tanpa pemberian mikroba, Mt : pemberian jamur Trichoderma sp., Mb : pemberian EM4. Kandungan hara pada pupuk kompos biomasa pertanian yang diperlakukan, sudah memenuhi standar SNI 28/Permentan/SR.130/B/2009 yaitu pH berkisar antara 7,5-8%, Nitrogen (N) berkisar antara 0,03-0,12%, Posphor berkisar antara 0,02-0,03%, dan C-Organik berisar antara 28-31%. Sedangkan kadar air kompos belum memenuhi standar SNI karena dibawah 15% dan berkisar antara 7,6-11%.