Upaya Pelestarian Sejarah Ulama dan Tokoh di Ponorogo melalui Kegiatan Ziarah Makam
DOI:
https://doi.org/10.32764/abdimasagama.v4i2.3536Keywords:
Pelestarian, Ulama, Tokoh, Ziarah, Ziarah MakamAbstract
Meski tidak ada ketentuan mengenai makam siapa yang harus diziarahi, namun menziarahi makam orang-orang shalih menjadi anjuran disamping menziarahi makam anggota keluarga atau sanak saudara. Ziarah makam memberi pengalaman spiritual melalui dzikir dan doa. Ziarah makam ulama dan tokoh selain menjadi pengingat bagi orang yang masih hidup mengenai kematian juga menjadi media meneladani jasa dan kebaikan dari ulama atau tokoh yang diziarahi. jasa dan kebaikan ulama maupun tokoh biasanya dikenal melalui sejarah. Informasi mengenai sejarah tersebut biasanya disampaikan oleh juru kunci makam atau orang lain yang turut membimbing pelaksanaan ziarah. Mengajak masyarakat untuk melestarikan sejarah ulama dan tokoh memang tidak selalu mudah, oleh karena itu perlu digunakan metode tathwir. Metode tahtwir dilakukan dengan melibatkan aktivitas organisasi dan kegiatan edukasi. Dalam hal ini organisasi Fatayat Ranting Kemuning sebagai organisasi yang turut berperan untuk mengkoordinir pelaksanaan ziarah makam. Sedangkan kegiatan ziarah makam ulama dan tokoh di ponorogo menjadi media edukasi. Hasil dari kegiatan ini, masyarakat cukup antusias dan tertarik untuk turut mengingat dan melestarikan sejarah para ulama dan tokoh di Ponorogo dengan mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga ahir.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Dini Arifah Nihayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.