PEMANFAATAN LIMBAH JERAMI DENGAN SISTEM BIOTEKNOLOGI PROBIOTIK GB#1 SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI CABAI MERAH (Capsicum annum L.)

Authors

  • Sukarman -
  • Zulfikar -
  • Mis Suhartini
  • KRM H Gembong
  • Heri Setiyawan

DOI:

https://doi.org/10.32764/agrosaintifika.v1i1.318

Keywords:

Cabai Merah, Limbah Jerami, Probiotik, Pupuk Organik

Abstract

Rendahnya produktivitas tanah dan pencemaran lingkungan sering dirasakan petani akibat dampak penggunaan bahan kimia yang terlalu berlebihan. Dengan petani menggunakan pupuk organik sebagai input usahataninya, petani berupaya untuk dapat membangun kesuburan tanah, menjaga ekosistem lingkungan, dan meningkatkan produktivitas tanaman dalam jangka panjang, dengan harapan dapat menekan biaya usahatani yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi petani.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan mengolah limbah pertanian (jerami dan kotoran ternak) sebagai pupuk organik yang dapat digunakan untuk perbaikan kualitas lahan dan peningkatan produksi cabai merah.  Proses pengambilan data dilaksanakan di CV. Pendawa Kencana Multy Farm yang bertempat di Jl. Kaliadem, Dusun Pager Jurang, Kepuh Harjo, Cangkringan Sleman Yogyakarta. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 10 petani organik dari binaan CV. Pendawa Kencana Multy Farm dan 11 petani non organik. Metode analisis data meliputi analisis pendapatan dan analisis R/C Rasio, sedangkan analisis uji beda meliputi uji beda satu sampel dan uji beda sampel bebas. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa perbedaan terdapat pada jenis pupuk yang digunakan, jumlah dosis yang digunakan, biaya total pengeluaran, total penerimaan, total pendapatan serta total R/C Rasio. Penggunaan jenis pupuk cenderung sama namun yang berbeda adalah dosis pupuk yang digunakan. Petani organik menggunakan dosis pupuk relatif lebih sedikit dibandingkan petani non organik. Besar perbedaan pendapatan dari usahatani cabai merah yang menggunakan pupuk organik lebih besar dibandingkan yang menggunakan pupuk non organik yaitu sebesar Rp 11.548.102, sedangkan petani yang menggunakan pupuk organik menghasilkan penerimaan sebesar Rp 30.344.692. Nilai R/C Rasio atas biaya total petani organik sebesar 3,60 sedangan R/C Rasio atas biaya total petani non organik sebesar 1,49. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kegiatan usahatani petani organik lebih efisien daripada petani non organik

Author Biographies

Sukarman -

Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Zulfikar -

Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Mis Suhartini

Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

KRM H Gembong

CV. Pendawa Kencana Multy Farm Yogyakarta

Heri Setiyawan

CV. Pendawa Kencana Multy Farm Yogyakarta

Downloads

Published

2019-01-05

Issue

Section

Articles